Surakarta, 16 Desember 2025 – Lebih dari 700 peserta yang terdiri dari guru maupun tendik SMA dan SMK Muslim, baik negeri maupun swasta se-Kota Surakarta, memadati Gedung Bustanul Asyiqin, Mojo, Pasar Kliwon, pada hari Selasa (16/12). Mereka hadir dalam acara Pengajian Akbar Forum Keluarga Muslim (FKM) SMA SMK Kota Surakarta yang istimewa, menampilkan ulama kharismatik, Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf.
Pengajian yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB ini mengusung tema penting: "Dengan Forum Keluarga Muslim SMA SMK Memperkokoh Persatuan Umat Menuju Indonesia Kuat."
Rangkaian Acara Khidmat dan Penuh Semangat
Acara dimulai dengan suasana penuh khidmat, diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang menyejukkan hati. Semangat para peserta muda semakin terangkat dengan penampilan Hadrah dari siswa SMA Diponegoro, Surakarta, yang turut memeriahkan acara.
Rangkaian sambutan diawali oleh Ketua FKM Kota Surakarta, Bapak Sarwo Edi, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar kegiatan FKM dapat terus menjadi wadah positif bagi guru dan tendik muslim dan mempererat silaturahmi.
Selanjutnya, perwakilan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah, Bapak Muhari, S.Pd., M.Pd., juga memberikan sambutan. Beliau mengapresiasi inisiatif FKM dalam menyelenggarakan kegiatan ini, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa. dan dapat menerapak 8 dimensi profil kelulusan yang salah satunya Keimanan & Ketakwaan.
Tausyiyah Inti dari Habib Syech: Keteladanan, Perkembangan Zaman, dan Kepatuhan
Puncak acara yang paling dinantikan adalah Tausyiyah dari Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Dalam ceramahnya, beliau secara mendalam mengupas makna persatuan umat yang relevan bagi pelajar, menekankan bahwa kekuatan Indonesia terletak pada kerukunan dan akhlak mulia generasinya.
Habib Syech menyoroti beberapa poin kunci yang penting bagi pembentukan karakter pelajar muslim, antara lain:
Pentingnya Keteladanan: Beliau berpesan, "Guru seharusnya memberikan contoh dan keteladanan (uswah hasanah) terlebih dahulu, sebelum memberikan nasihat kepada siswa-siswi. Nasihat tanpa teladan akan sulit diterima oleh anak muda."
Menghadapi Perkembangan Zaman: Beliau mengajak Siswa untuk membekali diri dengan ilmu agama yang kuat sebagai filter, serta menggunakan teknologi secara bijak dan produktif di tengah arus globalisasi.
Mengikuti Peraturan Allah: Terkait dengan tantangan hidup, Habib Syech memberikan panduan spiritual, menegaskan, "Kita harus ikut peraturan Allah SWT supaya mudah dalam menghadapi kehidupan—dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, hidup akan terasa lebih ringan dan terarah."
Sesi Tanya Jawab: Toleransi dan Pembinaan Ibadah
Acara inti ditutup dengan sesi Tanya Jawab yang interaktif, menunjukkan antusiasme tinggi dari para jamaah. Dua isu utama yang menjadi pertanyaan jamaah adalah:
Toleransi: Salah satu peserta bertanya mengenai cara menyikapi toleransi dalam pergaulan sehari-hari. Habib Syech menjawab dengan menekankan bahwa toleransi berarti menghargai perbedaan keyakinan tanpa harus mencampuradukkan akidah, serta tetap menjaga kerukunan sosial sebagai sesama warga negara.
Pembinaan Ibadah: Pertanyaan lain diajukan mengenai cara menghadapi siswa yang sulit beribadah atau kurang memiliki motivasi dalam menjalankan kewajiban agama. Habib Syech menyarankan agar pendekatan yang dilakukan adalah dengan kasih sayang, keteladanan, dan doa tanpa paksaan, serta memberikan pemahaman yang mendalam tentang hikmah di balik ibadah. dan perlu disadari tanggung jawa anak yang utama adalah orang tua itu sendiri.
Pengajian akbar ini sukses menjadi momentum berharga bagi guru dan tendik muslim Kota Surakarta untuk bersama-sama meneguhkan komitmen pada persatuan dan menjadi bagian dari generasi yang kuat dan bermoral.
Rekaman Live :
Subhanallah, sukses buat FKM
BalasHapus